ALIRAN – ALIRAN SESAT
DI INDONESIA
Disampaikan oleh M. Amin Djamaludin sebagai Saksi Ahli
Atas nama Majelis Ulama Indonesia
pada sidang di Mahkamah Konstitusi RI Tanggal 3 Maret 2010
http://baitul-maqdis.com/2011/daftar-aliran-sesat-di-indonesia.html
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
· PENDAHULUAN Tidak Akan Tinggal Diam Kalau Mengetahui Ajaran Islam Dirusak Orang.
Pada tahun 1972-1973 yang lalu, Pemerintah RI mengajukan Rancangan Undang-Undang Perkawinan (RUUP) Nasional. Rancangan Undang-Undang Perkawinan Nasional tersebut sangat bertentangan dengan ajaran Islam (Hukum Perkawinan menurut ajaran Islam). Seluruh Ormas Islam Tingkat Pusat, Majelis Ta’lim, Pengurus Masjid sudah mengirimkan Surat Penolakan terhadap Rancangan Undang–Undang Perkawinan tersebut, tetapi Pemerintah menutup hati dan teling, yaitu tidak mau mendengarkan penolakan serta protes
dari seluruh umat Islam terhadap Rancangan Undang-Undang tersebut.
Akhirnya, pada tanggal 30 September 1973, sewaktu Pemerintah memberikan jawaban atas Rancangan Undang-Undang Perkawinan yang dibacakan oleh Menteri Agama Prof. Mukti Ali di Gedung DPR RI, saksi dan teman-teman dari seluruh unsur pemuda Islam Jakarta berhasil membubarkan DPR RI yang sedang melaksanakan sidang pleno. Ketua DPR pada waktu itu, K.H. Idham Khalid terbirit-birit lari menyelamatkan diri, begitu juga dengan seluruh anggota DPR lari menyelamatkan diri juga, akhirnya kursi DPR RI yang kosong karena ditinggal lari itu diisi oleh para demonstran. (lihat Buku 30 tahun Indonesia Merdeka, 1 Desember 1973, hal. 263-264, copy foto saksi yang sedang mengangkat tulisan kalimat ALLAHU AKBAR pada spanduk di depan ruang sidang DPR RI).
CONTOH-CONTOH ALIRAN SESAT DI INDONESIA
I. Inkar Sunnah
Pada tahun 1980-an yang lalu, muncul di wilayah Jakarta dan sekitarnya sebuah pengajian yang menamakan dirinya golongan Qur`aniyah, yaitu golongan yang hanya percaya kepada Al-Qur`an saja sebagai dasar hukum dalam Islam dan menolak hadits (semua hadits) sebagai sumber hukum Islam kedua. Mereka menyikapi hadits Nabi SAW sebagai ajaran sesat dan menyesatkan.Di antara tokoh-tokohnya adalah:
1. H. Sanwani
2. H. Abd. Rahman
3. Marinus Taka
4. Teguh Esha
Adapun pokok-pokok ajaran sesatnya adalah:
a. Menolak semua hadits Nabi SAW;
b. Imam Al-Bukhari (ahli hadits) itu adalah seorang komunis Rusia yang pura-pura masuk Islam untuk membuat hadits yang sebanyak-banyaknya untuk menyesatkan umat Islam.
c. Tidak mengakui dua kalimat syahadat. Dan syahadat mereka adalah:
اشْهَدُوْا بِأَنَّا مُسْلِمُوْنَ
“Isyhaduu bi annaa muslimuun.”“Saksikanlah oleh kalian bahwa kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran [03]: 64).
d. Shalat serta rakaat shalat mereka bermacam-macam. Ada yang dua rakaat saja (semuanya) dan ada yang shalatnya hanya dzikir (eling) saja, dan tidak menutup aurat atau memakai celana pendek (kolor) saja. Hal itu dibolehkan karena menutup aurat di dalam shalat tidak ada perintahnya dalam Al-Qur`an.
e. Puasa Ramadhan diwajibkan bagi siapa saja yang melihat hilal bulan Ramadhan (yang tidak melihat hilal bulan Ramadhan tidak wajib puasa). Mereka mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan ayat yang berbunyi:
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَالْيَصُمْهُ
Faman syahida minkumusy syahra fal yashumhu.“Barangsiapa yang menyaksikan bulan Ramadhan, maka berpuasalah.” (QS. Al-Baqarah [02]: 185).
Sehingga mereka semuanya tidak ada seorang pun yang menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan alasan tidak ada seorang pun di antara mereka yang melihat bulan (hilal bulan Ramadhan).
f. Kalau ada seseorang yang meninggal dunia tidak perlu dimandikan, dikafankan dan dishalatkan karena tidak ada perintahnya dalam Al-Qur`an. Mereka mengatakan: “Allah itu tidak akan salah memasukkan manusia ke dalam surga ataupun ke neraka.”
Kalau orang kafir (mereka mengkafirkan orang yang berada di luar kelompok mereka), meskipun dimandikan, dikafankan, dishalatkan, dan dikuburkan, Allah tidak akan salah akan memasukannya ke neraka. Akan tetapi, apabila dia itu orang beriman, tidak dimandikan, tidak dikafankan, tidak dishalatkan, lalu dibuang ke laut dan dimakan ikan, maka Allah tidak akan salah memasukannya ke dalam surga.
Masyarakat pun merasa resah setelah mengetahui ajaran mereka itu. Awalnya saya dan teman saya datang ke Kejaksaan Agung meminta ajaran sesat tersebut agar dilarang di seluruh Indonesia. Akan tetapi jawaban dari Ketua PAKEM Kejaksaan Agung saat itu (tahun 1983), mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa melarang suatu aliran atau ajaran selama belum meresahkan masyarakat dan belum ada bukti atas keresahan tersebut.
Akhirnya kami secara beramai-ramai menangkap tokoh aliran sesat Inkar Sunnah H. Sanwani, dan kami membawanya ke kantor Koramil Setiabudi. Selama proses penangkapan itu kami tidak menyakitinya, hanya dipikul saja secara beramai-ramai.
Pada saat itu juga berita penangkapan ini dimuat oleh koran-koran Ibu Kota, dan laporan/berita koran-koran tersebut kami kliping untuk dijadikan sebagai bukti keresahan masyarakat. Kemudian kami bawakan kliping koran tersebut ke kantor Kejaksaan Agung RI. Akhirnya aliran sesat Inkar Sunnah tersebut dilarang di seluruh Indonesia sampai saat ini.
Setelah kami teliti, ternyata dalang di belakang penyebaran faham sesat Inkar Sunnah ini adalah Marinus Taka (seorang WNI Indo-Jerman) yang tinggal di Depok Belanda/Depok Lama). Dia mengaku bahwa dirinya bisa membaca Al-Qur`an tanpa belajar terlebih dahulu. (copy koran terlampir)
Kami menangkapnya sewaktu dia menyampaikan ceramah di sebuah pengajian di Tanjung Priok. Pada saat penangkapan itu, Marinus Taka menangis tersedu-sedu. Entah kenapa dia menangis, padahal sewaktu terjadi penangkapan, kami tidak menyakitinya.
Foto Marinus Taka
II. Teguh Esha
Teguh Esha pernah menulis di majalah Panji Masyarakat sebuah cerbung (cerita bersambung) yang berjudul: Ali Topan Anak Jalanan. Kemudian menulis cerbung lagi dengan judul: Ali Topan Santri Jalanan.
Tetapi akhirnya Teguh Esha masuk Inkar Sunnah serta mengangkat dirinya menjadi “rasul”. Terbit minggu pertama Desember 1986, dia menulis judul: Imam Ali Topan, mengangkat diri utusan Allah. Sedangkan majalah Tempo 6 desember 1986 menurunkan judul: Ali Topan Nabi Jalanan.
Pada suatu waktu mobilnya mogok di Bandung, sambil menunggu mobilnya selesai diperbaiki, ternyata tibalah waktu shalat Zhuhur, maka dia pun segera shalat Zhuhur dan shalat Zhuhurnya persis di pinggir jalan tersebut. Dia tidak mengikuti contoh shalat Rasulullah SAW, akan tetapi dia mengikuti tasbihnya burung-burung yang mengepak-ngepakkan sayapnya (seperti burung dara). Karena tata cara shalatnya mengikuti kepakan sayap burung dan dilihat warga Bandung, akhirnya gegerlah warga Bandung melihat kejadian ini.
Teguh Esha mengatakan, “Al-Qur`an adalah petunjuk yang haq, sedangkan hadits-hadits Buchari Muslim dan lain sebagainya adalah dusta-dusta yang menyesatkan manusia. Insya Allah, akan saya serukan kepada manusia bahwa apa yang disebut sebagai hadits-hadits, adalah dusta-dusta yang menyesatkan manusia dari jalan lurus,” seperti yang dilansir oleh Majalah Zaman, Jakarta.
Harian Umum Pelita 25 Mei 1984, memuat head line berita tentang ucapan Teguh Esha ini dengan judul: “Kasus Teguh Esha.” Adapun pimpinan redaksi Majalah Zaman Jakarta yang memuat pernyataan Teguh Esha tersebut menerima peringatan keras dari Departemen Penerangan saat itu lewat surat bernomor: 479/Ditjen PPG/K/84 tanggal 30 Juli 1984. (copy terlampir)
III. HMA Bijak Bestari
HMA adalah singkatan:H = Huwa
M = Mukjizat
A = A’la
Huwa Mu’jizatul A’la Bijak Bestari atau Tuhan Tertinggi di atas Allahu Akbar. Allahu Akbar setingkat di bawah HMA Bijak Bestari. Dia mengaku mengetahui semua alam ghaib, mengaku bisa memerintahkan seluruh malaikat untuk mengamankan Sidang Istimewa MPR RI, Agustus 2001. Dia mengaku telah memerintahkan 1.700 malaikat untuk mengamankan kota Jakarta. Dia mengaku bisa memerintahkan para malaikat kapan saja dia mau dan dia juga mengaku sebagai juru selamat dunia.
Sewaktu diwawancara oleh wartawan Panji Masyarakat 11 Juli 2001, HMA Bijak Bestari menjawab :
(Panji Masyarakat/PM) bertanya: “HMA itu sendiri Tuhan?”
HMA Bijak Bestari menjawab: “Huwa itu artinya dia. Tuhan tertinggi. Tuhan tertinggi itu HMA. Allahu Akbar masih di bawahnya, bismillahirrahmanirrahim, Al-Fatihah masih di bawahnya. Untuk turunnya Al-Qur`an harus minta izin HMA. Lihat ayat Kursi, biiznihi dengan izinnya HMA. Ilmihi (ilmunya Dia), kemudian akhir surah Yasin, biyadihi (Maha Suci Allah di tangannya ada sesuatu).”
(Panji Masyarakat/PM) bertanya: “Jadi, HMA itu Allah?”
HMA Bijak Bestari menjawab: “Allah, Allah tertinggi. Jadi, Allah itu zat yang menyeluruh. Pada Allah itu ada jabatan-jabatan. Ada Allahu Akbar, ada Ar-Rahman, ada Ayat Kursi-Nya. Ada fungsi-fungsinya. Apa fungsi Ayat Kursi, apa fungsi Allahu Akbar. Di antara fungsi-fungsi itu, yang tertinggi adalah HMA.” (hal. 31).
Catatan: Coba bayangkan, manusia yang tingkah lakunya seperti ini dibiarkan saja berkeliaran.
IV. Jam’iyyatul Islamiyah
Organisasi ini sudah berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Barat, Nusa Tenggara Barat, Riau, Lampung, Jambi dan lain-lainnya. Ulama panutannya adalah K.H. Abdul Karim Djamak (alm). K.H. Abdul Karim Djamak bukan seorang ulama, tetapi seorang guru silat yang banyak muridnya.Pokok-pokok Ajarannya :
1. Pergi hajinya ke gunung Kerinci. (Harian Terbit, Rabu 12 Juli 1995, copy terlampir).
Di dalam bukunya yang berjudul: “Mengenal diri dan Mengenal Tuhan” yang diterbitkan oleh Jam’iyyatul Islamiyah, antara lain mengatakan:
a. Antara Muhammad bin Abdullah dengan Muhammad Rasulullah berbeda.
b. Muhammad Nabiyyil Ummiy, Muhammad yang bodoh yang tidak bisa membaca dan menulis, ada anak laki-laki dan ada anak perempuan, telah wafat di Madinah pada usia 63 tahun 10 hari.
2. Tidak dapat mengikuti Rasul kalau tidak di Baitullah, sebab Rasul tidak mati, dia abadi. Jadi mengikuti Rasul itu amat penting. (hal. 26).
3. Maka Tuhan berfirman di dalam surah Thoha ayat 5 yang berbunyi:
اَلرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى.
Ar-Rahmanu ‘alal ‘arsyis tawa. Artinya : “Allah dan Rasul bersemayam di Arasy.” (hal. 32).
4. Empat fasal dijadikan Allah dari Muhammad:
- Arasy (sekarang disebut Baitullah), disebabkan oleh 13 pembinaannya.
13 Pembinaan itu adalah: (1) Arasy; (2) Baitul Makmur; (3) Baitur Rahman; (4) Baitur Rahiem; (5) Baitul Atiq (Rumah Lama/Kuno); (6) Batu besar tempat keluar onta pada zaman Nabi Luth; (7) Terbit air dari tiga tungku, semasa kiamat Nuh; (8) Kayu tempat Musa munajat kepada Allah; (9) Di dalam Taurat disebut Jantung Alam; (10) Di dalam Zabur disebut Pusat Dunia; (11) Di dalam Injil disebut Sumbu Alam; 12. Di dalam Al- Qur`an disebut Baitullah; (13) Khdza ‘Indallah (Istana Allah), inilah pembinaan terakhir. (hal. 7).
5. Muhammad Abdi Rasulullah (Muhammad pesuruh Allah yang dirasulkan) itu tidak wafat. Dia tidak ada anak laki-laki dan tidak ada anak perempuan, seperti firman Tuhan dalam surah Al-Ahzab [33]: 40. (Mengenal diri dan mengenal Tuhan, penerbit: Jam’iyyatul Islamiyah, hal. 27).
CATATAN:
Organisasi Jam’iyyatul Islamiyyah ini sudah berkali-kali datang memenuhi panggilan MUI Pusat untuk dimintai keterangan tentang faham mereka. Awalnya mereka tidak mengakui kesesatannya, tetapi setelah saya (M. Amin Djamaluddin) menujukkan bukti kesesatan mereka di dalam buku mereka, akhirnya mereka mengakui kesesatannya, dengan mengatakan bahwa kami alumni sekolah dari Barat (Amerika dan Eropa) dan tidak fahan agama, maka kami meminta kepada MUI Pusat untuk membimbing kami kepada ajaran Islam yang lurus (benar) dan kami BERJANJI RUJU’ ILAL HAQ (mau kembali kepada kebenaran). Akhirnya MUI Pusat membimbing mereka kepada jalan kebenaran tersebut dan mereka berjanji akan merubah pokok-pokok ajarannya yang menyimpang tersebut. Alhamdulillah.
V. Lia Aminuddin (LIA EDEN)
Beberapa poin tentang ajaran Sesat Lia Eden:
a. Awalnya Lia Aminuddin mengaku mendapatkan wahyu dari tuhan dalam bahasa Indonesia.
b. Dia membuat agama baru yaitu agama Salamullah.
c. Dia mengaku dirinya Imam Mahdi dan Putranya Abdurrahman diangkatnya menjadi nabi Isa tetapi putranya tersebut menolaknya mentah-mentah serta menolak seluruh ajaran ibunya.
d. Setelah itu dia mengaku dirinya adalah Jibril.
e. Dia mengaku mendapat wahyu dalam bahasa Indonesia dan setiap wahyu itu turun ditulis oleh seorang penulis wahyu yang senantiasa siap di depan komputer rumahnya di Bungur. Begitu selesai ditulis, di print-out lah wahyu-wahyu itu dan dikirimkan kepada seluruh organisasi Islam dan Pondok Pesantren di seluruh Indonesia.
f. Berganti nama menjadi Lia Eden yang bersuamikan Malaikat Jibril yang tinggal di Surga Eden dan senantiasa berhubungan suami istri (seperti manusia) dengan Malaikat Jibril di rumahnya di Bungur Jakarta.
g. Untuk mengetahui suci atau kotornya tamu yang datang di Surga Eden (rumah Lia Aminuddin), maka anjing yang suka sekamar dengannya yang akan menentukannya. Yaitu: Apabila si anjing diam, berarti tamu tersebut adalah orang suci dan apabila si anjing menggonggongnya, maka tamu tersebut adalah orang kotor. Pada saat rumah Lia Aminuddin digerebek oleh polisi karena diprotes oleh masyarakat atas kegiatannya yang menyesatkan tersebut, maka anjingnya tersebut tersebut termasuk yang diangkut dan dibawa ke POLDA METRO JAYA. (copy koran-koran terlampir).
h. eLia Edan divonis 2 tahun penjara dan selesai menjalani masa tahanan 2 tahun dan dia bebas tetapi karena mengulangi lagi perbuataannya akhirnya ditangkap lagi dan diadili dan dihukum lagi 2,5 penjara. Sampai saat ini dia masih menjalani hukuman penjara.-
MUHAMMAD ABDURRAHMAN
Muhammad Abdurrahman (alumni UIN Syarif Hidayatullah Ciputat) dijadikan sebagai nabi (reinkarnasi dari Nabi Muhammad SAW) dan istrinya yang bernama Sudiati dianggap sebagai reinkarnasi dari Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW oleh Lia Eden.Muhammad Abdurrahman yang diklaim sebagai nabi ini telah divonis 3 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan dakwaan telah melakukan penodaan terhadap agama Islam, dengan PNPS No. 1 Tahun 1965 tersebut.
VI. “Rasul” Ahmad Moshaddeq
Nama aslinya adalah Abdul Salam. Dia mengaku dirinya sebagai rasul dan mengganti namanya menjadi: AHMAD MOSHADDEQ. Dia juga mengaku dirinya sebagai AL-MASIH AL-MAW’UD (Al-Masih yang dijanjikan). Mushaddeq membuat syahadat baru untuk para pengikutnya, yaitu:أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ الْمَسِيْحَ الْمَوْعُوْدَ رَسُوْلُ اللهِ
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Al-Masih Al-Maw’ud adalah utusan Allah.”Dia mengaku menerima wahyu dari Allah di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat.
Pokok-pokok Ajarannya:
· Ahmad Moshaddeq dan para pengikutnya sedang berjuang ingin mendirikan Negara Islam versi mereka dengan menggunakan 6 tahap, yaitu:
1. SIRRUN = Gerakkan rahasia. Berdakwah secara rahasia, mengaji secara rahasia, merekrut anggota secara rahasia. Pendeknya semuanya serba rahasia.
2. JAHRUN = Terang-terangan. Berdakwah secara terang-trangan, mengaji secara terang-terangan, merekrut anggota secara terang-terangan. Karena mereka sudah mempunyai kekuatan untuk menghancurkan orang-orang kafir. Dalam ajaran Moshaddeq, orang-orang yang tidak mau bersyahadat kepada “nabi” Mushadeq, maka mereka dicap sebagai orang-orang kafir, dan kalau sudah mempunyai kekuatan, maka mereka harus diperangi dan ditumpas.
3. HIJRAH = Berpindah dari Makkah ke Madinah. Indonesia ini Makkah (dianggap kafir) dan wajib pindah ke Madinah (negara Islam). Ibu kota negara mereka dinamakan Ummul Qura’.
4. QITAL = Perang terbuka antara pasukan Islam versi mereka dengan orang-orang kafir (orang-orang Makkah = Indonesia)
5. FUTUH = Menang dari peperangan melawan orang-orang kafir.
6. KHILAFAH = Membentuk pemerintahan Negara Islam versi mereka setelah orang-orang kafir dilumpuhkan (dihancurkan).
· Ahmad Moshaddeq menafsirkan Al-Qur`an dengan cara yang sangat menyimpang serta sesat-menyesatkan.
Komisi Pengkajian MUI Pusat, yaitu Prof. Dr. Utang Ranuwijaya (Ketua), Dr. Amirsyah (Sekretaris), dan saya, M. Amin Djamaluddin (anggota), sudah dua kali mengadakan penelitian di Gunung Bundar serta vila tempat Ahmad Moshaddeq menerima wahyu.
Akhirnya dengan data-data yang kami peroleh tersebut, Komisi Fatwa MUI Pusat pada tanggal 3 Oktober 2007 mengeluarkan fatwa bahwa ajaran yang disiarkan/dikembangkan oleh Ahmad Moshaddeq adalah sesat dan menyesatkan serta murtad (keluar dari Islam).
Ada sebuah pengalaman, tepatnya terjadi pada tanggal 5 Oktober 2007, pada saat itu saya sedang di dalam kendaraan menuju kantor MUI Pusat di Masjid Istiqlal. Tiba-tiba sahabat utamanya “nabi” Moshaddeq yang bernama Agus (menurut mereka ia itu setingkat dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a.), menelepon ke HP saya. Berikut cuplikan pembicaraan yang terjadi pada saat itu:
Pak Agus: “Pak Amin, “rasul” saya mau bertemu dengan Pak Amin, di kantor LPPI!”
Saya jawab: “Boleh, kita bertemu di kantor LPPI, dengan syarat buku-buku aslinya Al Qiyadah Al-Islamiyah diberikan kepada saya!”
Pak Agus: “Baik Pak Amin, akan saya rundingkan terlebih dahulu dengan “rasul” saya!”
Kira-kira satu jam lebih sesudah itu, Pak Agus menelepon ke HP saya lagi.
Pak Agus: “Baik Pak Amin, “rasul” saya akan memberikan buku-buku asli tersebut di kantor LPPI!”
Saya jawab: “Baiklah, silahkan datang pada tanggal 7 Oktober 2007 sekitar pukul 12:00 WIB di kantor LPPI!”
Ternyata pada tanggal 7 Oktober 2007, benar-benar “rasul” Ahmad Moshaddeq beserta rombongannya itu datang ke kantor LPPI pada pukul 12:30 dan menyampaikan dakwahnya sampai tiba adzan Ashar. Begitu adzan Ashar, mereka langsung pulang. Kedatangan “rasul Moshaddeq ke kantor LPPI bak seorang presiden. Dikawal dan pintu mobilnya dibukakan oleh seorang pengikutnya.
Selama “rasul” Ahmad Moshaddeq menyampaikan dakwahnya di kantor LPPI, saya hanya diam saja mendengarkan isi materi ceramahnya. Sebab, apabila saya membantah/mendebatnya, kemungkinan besar buku-buku asli Al-Qiyadah Al-Islamiyyah yang saya harapkan itu tidak akan saya dapatkan. Selama pertemuan “rasul” Ahmad Moshaddeq dengan saya di gedung LPPI Jakarta, seluruh pengikutnya memanggilnya dengan kalimat: “Ya Rasul!”
Akhirnya, pada tanggal 24 Oktober 2007 setelah buku yang dia berikan itu saya teliti dan saya kaji, saya laporkan kasusnya ini ke MABES POLRI dengan pasal Penodaan Agama, yaitu berdasarkan Undang-undang No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama yang sekarang ini sedang dilakukan uji materil di Mahkamah Konstitusi) atas desakan dari Aliansi Kebangsaan untuk Kekebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).
(Foto-foto rombongan “rasul “ Moshaddeq di kantor LPPI dan bukti laporan ke MABES POLRI, terlampir).
“Nabi” Ahmad Mushadeq divonis 4 tahun penjara oleh pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan saat ini masih dalam penjara.
VII. Rasul Sabda Kusuma dari Kudus
Di dalam buku karya Sabda Kusuma yang berjudul: LAMPIRAN SABDA KUSUMA ILMU THARIQ DAN ALAM PENGATURANNYA, antara hal. 35 dan 36, di sana digambarkan silsilah keturunannya sejak dari Nabi Adam AS sampai dengan “rasul” Sabda Kusuma (copy terlampir).
Di dalam bukunya yang berjudul: LAMPIRAN SYAHADAT MA’RIFAT, hal. 30, Sabda Kusuma mengaku dirinya sebagai Rasul dan Imam Mahdi sehingga membuat syahadat baru yang berbunyi:
· أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
· وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَابْدَا كُوْسُوْمَا رَسُوْلُ اللهِ
· وَ الْإِمَامُ الْمَهْدِيْ
Artinya :- “Aku Meyakinkan dalam I’tikadku bahwa tidak ada lagi Tuhan selain Allah SWT,
- Dan Aku meyakinkan dalam I’tikadku bahwa Sabda Kusuma itu utusan Allah,
- Yang bakal “MIMPIN”Pengaturan-Nya Tuhan.” (copy terlampir).
VIII. Agus Imam Solihin atau Satrio Paningit
Koran Rakyat Merdeka, Rabu 20 Januari 2009 memuat berita yang berjudul: “KEBAGUSAN DICEMARI ALIRAN BERBUGIL RIA, TIAP MALAM JUM’AT GELAR RITUAL DENGAN TELANJANG DAN TIDAK MEJALANKAN RUKUN ISLAM,” dan lain-lainnya.
Koran Berita Kota, Jum’at 30 Januari 2009 memberitakan bangunan rumahnya sebagai istana surga dan juga menganggap dirinya sebagai Tuhan, dan lain-lain.
Koran Tempo, Jum’at 30 Januari 2009 memberitakan bahwa dia (Satrio Paningit) melarang shalat, puasa, berzakat dan pergi haji dan membebaskan pengikutnya untuk melaukan hubungan seks bersama-sama dan lain-lainnya.
(copy Koran terlampir)
IX. Surga Eden Di Cirebon dan Tuhannya
Ahmad Tantowi
Terbongkarnya Surga Eden di Cirebon.
Pada tanggal 4 Januari 2010 Ketua GARIS (Gerakan Reformasi Islam) Jawa Barat, Ust. Suryana Nurfatwa dan beberapa anggotanya datang ke kantor LPPI, serta meminta petunjuk bagaimana caranya menghadapi seseorang yang mengaku dirinya “Tuhan” yang bernama Ahmad Tantowi yang hidup di Surga Eden bersama malaikat serta para bidadarinya. Mereka mengaku hidup di Surga Eden dan melakukan hubungan seks bebas dan kalau menghadap kepada “tuhan” (Ahmad Tantowi), maka para bidadari itu harus bertelanjang bulat.
Bidadari-bidadari itu bebas disetubuhi oleh “tuhan” Ahmad Tantowi. Para bidadari yang sudah disetubuhinya itu dinamakan keluarga Maryam, seperti yang tercantum di dalam Al-Qur`an. Kemudian, apabila ada di antara para bidadari yang telah disetubuhinya itu melahirkan anak, maka para bidadari itu merasa bangga karena mereka telah melahirkan anak “tuhan” dan anak anak “tuhan” ini dinamakan keluarga Imran (seperti yang tercantum di dalam Al-Qur`an).
Terbongkarnya kerajaan Surga Eden ini, dikarenakan ada salah seorang pengikutnya yang sudah menikah resmi, akan tetapi oleh “tuhan” Ahmad Tantowi sepasang suami istri yang sudah menikah secara resmi ini dilarang berhubungan intim sebagai suami istri selama 6 bulan. Setelah 6 bulan, baru diperbolehkan untuk berhubungan suami-istri.
Akan tetapi, sejak pernikahannya itu dan sejak dia dilarang berhubungan intim dengan istri sahnya tersebut, ternyata “tuhan” Ahmad Tantowi-lah yang selalu menyetubuhi istrinya. Akhirnya si suami itu berpikir: “Saya sudah menikah secara resmi dan sah, akan tetapi dilarang melakukan hubungan suami istri dengan istri saya, dan justru Ahmad Tantowi-lah yang selalu menyetubuhi istri saya.” Akhirnya keduanya keluar dari kelompok Surga Eden tersebut dan melaporkan kasus pelecehan seksual yang dilakukan “tuhan” Ahmad Tantowi ini kepada Ketua GARIS Jawa Barat.
Akhirnya, setelah saya mendengarkan laporan serta permintaan dari Ketua GARIS atas kasus yang menimpa pasangan suami istri tersebut, maka disepakatilah bahwa saya akan berangkat ke Cirebon pada hari Ahad 10 Januari 2010, dan di Cirebon, saya bertemu dengan Pengurus GARIS Jawa Barat serta beberapa pemuda Islam di salah satu ruangan di gedung Islamic Center Cirebon.
Di dalam pertemuan tersebut, saya mengarahkan seluruh anggota GARIS Jawa Barat supaya jangan bertindak anarkis. Disebabkan aliran Surga Eden ini sudah menyebar di beberapa daerah, saya menyuruh untuk melaporkan kasus ini ke POLDA Jawa Barat.
Pada hari Selasa, 12 Januari 2010 mereka melaporkan aliran Surga Eden ini ke POLDA Jawa Barat. Setelah laporan dari GARIS tersebut diterima aparat POLDA Jawa Barat, maka aparat POLDA Jawa Barat segera mengadakan investigasi ke sebuah rumah yang dijadikan sebagai markas Surga Eden tersebut.
Ternyata, aparat Kepolisian dari POLDA Jawa Barat menemukan bukti sesuai dengan laporan Ketua GARIS. Akhirnya, pada hari Kamis, 14 Januari 2010 pukul 05:00 dini hari, markas Surga Eden digerebek oleh aparat kepolisian dari POLDA Jawa Barat. Maka “tuhan” “para malaikat” dan seluruh “bidadari” ditanggap dan diangkut ke POLDA Jawa Barat dengan mobil tahanan dari POLDA Jawa Barat.
Dengan adanya penangkapan tersebut, maka gegerlah warga Jawa Barat dan koran-koran Jawa Barat pun ramai-ramai memberitakan berita penangkapan “tuhan”, “malaikat” dan “bidadari” yang ada di dalam komunitas Surga Eden tersebut. Koran-koran Jawa Barat menurunkan berita dengan judul yang bermacam-macam, di antaranya:
- PIKIRAN RAKYAT Bandung, 15 Januari 2010, dengan judul: “Aparat Kepolisian Gerebek Pusat Kegiatan Aliran Sesat.”
- GALAMADIA Bandung, 15 Januari 2010, dengan judul: “Tempat Suci Surga Eden Digrebek.”
- RADAR BANDUNG, 15 Januari 2010, dengan judul: “Aliran Surga Eden Digrebek.”
- TRIBUN JABAR, 15 Januari 2010, dengan judul: “Imam Mengaku Ciptakan Bidadari, Aliran Cabul Gegerkan Jawa Barat.”
- BANDUNG EKSPRES, 15 Januari 2010 dengan judul: “Pemimpin Surga Eden Ditangkap, Ngaku Sebagai Allah, Gauli Jemaat Wanita.”
- HARIAN TERBIT Jakarta, 15 Januari 2010 dengan judul: ”Tuhan dan Malaikatnya Resmi Ditahan, Pengikut Disetubuhi dan Ditonton Rame-rame.”
- MITRA DIALOG Cirebon, 23 Januari 2010, dengan judul: ”Mengklaim Tuhan Pasti Sesat”, Ahmad Tantowi Diyakini Memiliki Ilmu Klenik, Masyarakat Awam Jadi Sasaran Empuk, Mulai ABG Hingga Wanita Bersuami Jadi Korban.”
X. Aliran Hidup Di Balik Hidup (HDH)
Sejarah Singkat Pendiri HDH
Aliran ini didirikan oleh Muhammad Kusnan bin Amir, pria kelahiran Cirebon, tahun 1926.
Ia mengaku suatu hari didatangi oleh dua makhluk yang mengaku malaikat yang melakukan proses pembersihan hatinya dengan cara dibelah seperti yang pernah dialami oleh Nabi Muhammad SAW sewaktu beliau kecil. Semenjak itu, ia mengaku bisa melihat alam gaib dan bahkan pernah diajak jalan-jalan ke alam Barzakh dan diajak melihat-lihat neraka dan surga yang masih kosong belum berpenghuni. Ia juga mengaku bahwa Allah telah memberinya sebuah mukjizat berupa kitab suci Al-Qur`an yang ditanamkan ke dalam dadanya dan doanya sangat mustajab.
Singkat cerita, pada tahun 1974, ia bertemu dengan seseorang yang bernama Muhammad Ali bin Abdullah yang biasa dipanggil Mudjoni yang akhirnya kitab suci Al-Qur`an yang telah ditanamkan ke dalam dadanya itu yang berbentuk sebuah kitab diserahkan kepadanya (Muhammad Ali) dengan memberikan wasiat sebagai berikut: “Kalau kamu nanti sudah tua, serahkanlah kitab ini kepada orang yang kamu percaya, karena ilmu ini bagus dan haq dan merupakan kunci keselamatan ke negeri akhirat. Maka jagalah baik-baik dan jangan dibuat main-main!”
Selanjutnya untuk memberikan gambaran yang jelas tentang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki Pak Kusnan serta misi yang dibawanya, ikutilah rangkuman tanya jawab antara Muhammad Ali yang kita singkat dengan huruf A dengan Pak Kusnan yang kita singkat dengan huruf K, berikut ini:
1. Mi’raj dan Barzakh
A: “Tadi Bapak mengatakan pernah bertanya langsung kepada Nabi Muhammad, padahal Nabi Muhammad sudah meninggal, bagaimana caranya?”
K: “Meninggal itu adalah berpisahnya jasmani dan rohani, jadi jasmaninya dikubur atau dimakamkan, sedangkan rohaninya ada di Barzakh. Jadi Bapak pergi ke Barzakh dengan rohani dan yang berbicara tentu saja rohani dengan rohani.”
A: “Apakah Bapak pernah bertemu dengan nabi yang lain?”
K: “Ya, semua nabi termasuk Nabi Adam.”
A: “Apakah Bapak pernah bertemu malaikat?”
K: “Ya, semua malaikat, bahkan ngobrol setiap hari.”
A: “Apakah Bapak pernah ke alam Baqa?”
K: “Ya, sering jalan-jalan ke sana.”
A: “Bagaimana keadaannya?”
K: “Di sana ada 7 planet surga dan 7 planet neraka dan belum ada penghuninya.”
A: “Tadi Bapak mengatakan pergi ke alam Barzakh dengan rohani, bagaimana dengan alam Baqa?”
K: “Sama saja, seperti halnya Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha.”
A“Di mana Sidratul Muntaha itu?”
K: “Salah satu bangunan yang ada di surga.”
A: “Tadi Bapak mengatakan bahwa meninggal itu perpisahan antara jasmani dan rohani. Pada waktu Bapak pergi ke Barzakh atau ke alam Baqa, apakah Bapak meninggal?”
K: “Tidak meninggal, bahkan dengan penuh kesadaran dan itu ada uraiannya tersendiri serta sangat luas.”
2. Percakapan dengan Malaikat dan Rasulullah
A: “Selain bangunan Sidratul Muntaha, Arasy, Lauhul Mahfudz, apa ada bangunan yang lainnya?”
K: “Ada, di antaranya ada bangunan yang sangat megah, tapi tidak tahu bangunan apa itu. Karena pada saat itu Bapak diantar oleh Malaikat Ridwan (disingkat R), akhirnya Bapak tanyakan kepada dia: ‘Bangunan apakah yang megah itu?’
R: “Bangunan itu adalah untuk Rasulullah Muhammad, Allah membangun untuknya.”
K: “Apakah Nabi Muhammad ada di situ?”
R: “Belum ada, nanti sesudah hari Kiamat dan sekarang masih kosong. Nabi Muhammad dan para nabi lainnya baru ada di alam Barzakh, yaitu alam nikmat.”
K: “Waaah…bangunan itu sangat bagus sekali.”
R: “Tapi kalau kamu mau dan berusaha sungguh-sungguh, Allah akan memberi.”
K: “Sebenarnya Bapak sih pingin dengan bangunan itu…(sambil tertawa kecil).
A: “Tapi menurut bapak, Nabi Muhammad lebih pantas yang mendapatkannya.” “Kenapa Nabi Muhammad tidak menceritakan semua ini?”
K: “Bapak pernah menanyakan kepada Nabi Muhammad (disingkat M); ’Kenapa Anda tidak pernah menjelaskan tentang rohani, alam Barzakh dan alam Baqa?’“
M: “Itu bukan tugasku dan sekarang adalah tugasmu. Kamu tentu sudah tahu pada waktu itu aku seorang diri dan tugasku cukup berat; menghadapi orang-orang kafir, musyrik, penyembah berhala dan mereka adalah orang-orang yang fasik dan zalim yang akhirnya mereka mengusir aku dari Mekah dan aku hijrah ke Madinah. Waktu itu kaumku tidak percaya bahwa aku seorang utusan Allah, bahkan mereka memusuhiku, menganggap aku orang gila dan ingin membunuhku. Padahal aku harus menerima wahyu, menghadapi peperangan demi peperangan, belum lagi mengurusi orang-orang ang munafik di antara yang mengikuti aku. Mana mungkin aku harus menjelaskan semuanya, sedangkan umurku hanya 63 tahun. ( copy koran terlampir)
Akhirnya, aliran HDH ini dinyatakan sesat–menyesatkan oleh Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon dengan fatwanya tanggal 01 Desember 2009. (Copy terlampir)
XI. AHMADIYAH
Aliran sesat Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri yaitu Mirza Ghulam Ahmad di India. Nabinya mengaku menerima wahyu di Qadian dan Rabwah. Kumpulan wahyu-wahyu yang dia terima tersebut menjadi kitab suci Tadzkirah. Kitab suci Ahmadiyah Tadzkirah ini lebih tebal dari kitab suci umat Islam Al Qur’an. Juga Ahmadiyah mempunyai tempat suci sendiri yaitu Qadian di India) dan Rabwah (di Pakistan).Ulama no.1 Ahmadiyah Indonesia, Syafi’ R. Batuah membikin pernyataan pada koran Jayakarta, Jum’at 1 Juli 1988 memuat berita berjudul : AHMADIYAH MENCARI NABI DARI INDIA. (copy terlampir)
Foto nabi Mirza Ghulam Ahmad (copy terlampir)
Copy kitab suci Ahmadiyah selengkapnya (copy terlampir)
Pernyataan Syafi’ R.Batuah: AHMADIYAH MENCARI NABI DARI INDIA inilah yang menimbulkan reaksi keras dari para ulama serta seluruh umat Islam Sek. Parung Bogor dan sekitarnya. Akhirnya ketika pihak Ahmadiyah memperingati 100 tahun Ahmadiyah (100 tahun kelahir nabi Mirza Ghulam Ahmad pada bulan Nopember 1988) yang dihadiri oleh cabang-cabang Ahmadiyah seluruh Indonesia serta utusan dari luar negeri, maka acara tersebut dibubarkan secara paksa oleh seluruh masyarakat Islam sekacamatan Parung serta daerah sekitarnya dengan meneriakkan: KAMI PENGIKUT NABI MUHAMMAD DARI MAKKAH, KITAB SUCI KAMI ADALAH ALQUR’AN, AHMADIYAH PENGIKUT NABI MIRZA GHULAM AHMAD DARI INDIA DAN KITAB SUCINYA TADZKIRAH. ADA NABI DAN KITAB SUCI DARI INDIA ??? TIDAK BISA-TIDAK BISA, YANG ADA “BONEKA DARI INDIA”, tetapi itu nyanyian, teriak mereka.
Pendeknya seluruh umat Islam Parung Bogor dan sekitarnya marah betul setelah mendengar ada nabi baru serta kitab suci baru dari India, sehingga mereka sangat kompak menghadapi pengikut nabi dari India ini. Perseteruan yang telah terjadi dari tahun 1988 antara umat Islam pengikut Nabi Muhammad SAW dari Makkah dengan pengikut nabi Mirza Ghulam Ahmad dari India ini klimaksnya sewaktu pihak pengikut nabi Mirza dari India ini secara besar-besaran mengadakan Jalsah salanah (hari ulang tahun) pada tahun 2005 yang lalu yang dihadiri oleh sekitar 11.000 (sebelas ribu) orang Ahmadiyah dari cabang-cabang seluruh Indonesia serta yang datang dari luar negeri.
Akhirnya acara tersebut dikepung dan dibubarkan paksa oleh umat Islam Parung dan datanglah mobil kepolisian Bogar untuk mengangkut mereka keluar dari kampus Mubarak. Karena tidak ada orang Parung yang menjadi pengikut nabi Mirza dari India ini, maka masyarakat Parung meminta kepada PEMDA BOGOR untuk menutup serta melarang Pusat Ahmadiyah Indonesia tersebut dan akhirnya dilarang. (foto copy koran-koran terlampir)
XI. Jaringan Islam Liberal (JIL)
Jaringan Islam Liberal menggugat keaslian kitab Suci Al Qur’an. Ratusan ayat Al Qur’an yang disalahkan oleh mereka. Mereka berjuang untuk memperbaharui kitab Suci Al Qur’an versi mereka. Ayat Al Qur’an yang berbunyi : INNADDINA INDALLAHIL ISLAM disalahkan oleh mereka. Yang benarnya ayat tersebut berbunyi : INNADDINA INDALLAHIL HANAFIYYAH. (copy ayat-ayat Al Qur’an yang digugat dan disalahkan terlampir).Di antara bentuk penghinaan JIL adalah seperti yang dikatakan oleh Sumanto Al-Qurtubi di dalam bukunya Lubang Hitam Agama (penerbit Rumah Kata dengan Ilham Institute, Maret 2005) dia mengatakan,
“Oleh karena itu, Nabi, sahabat dan pengalaman komunitas Makkah dan Madinah (tajribatul madinah wa makkah) pada hakikatnya adalah “co-author”, karena ikut menciptakan Al-Qur`an. Dengan demikian, wahyu sebetulnya ada dua: “wahyu verbal” (wahyu eksplisit dalam bentuk redaksional bikinan Muhammad) dan “wahyu non verbal” (wahyyu implisit berupa konteks sosial waktu itu). Proses penulisan Al-Qur`an dengan sendirinya telah “mereduksi” Al-Qur`an hanya sebagai teks mati belaka.” (Lubang Hitam Agama, hal. 43).
“Kita tahu Al-Qur`an yang dibaca oleh jutaan umat Islam saat ini adalah teks hasil kodifikasi –untuk tidak menyebut “kesepakatan terselubung”- antara khalifah Utsman (644 -656 M) dengan panitia pengumpul yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit, sehingga teks ini disebut Mushaf Utsmani.” (Buku Lubang Hitam Agama, hal. 65).
Dan masih banyak pernyataan lainnya menyangkut pemikiran dan gagasan untuk merubah Al-Qur’an, dengan tujuan menanamkan rasa ragu bawha Al-Qur’an yang ada sekarang tidak otentik sebagaimana sudah diyakini oleh umat Islam selama ini. Sehingga pada akhirnya akan menjauhkan umat Islam itu sendiri dari Al-Qur’an dan ajaran Islam. (copy terlampir).
· PENUTUP
Untuk membongkar serta menangkap tokoh-tokoh aliran sesat ini seperti H. Sanwani di Pasar Rumput; Marinus Taka di Depok Lama; Lia Aminuddin (Lia Eden) dan nabinya Muhammad Abdurrahman; nabi Mushaddeq, Surga Adn (Ahmad Tantowi yang mengaku diri tuhan, Endang, istri tuhan) dan Imam Junaidi mengaku diri malaikat Jibril yang sekarang ketiga-tiganya sudah menjadi tersangka di POLDA JABAR, semuanya saksi yang membongkar ajaran sesat (perusak Agama Islam) tersebut.
Tentunya semua itu berdasarkan PNPS No.1 Tahun 1965 yang saat ini Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) memohon untuk mencabutnya.
Demikianlah rangkuman beberapa contoh aliran sesat yang tumbuh di Indonesia, dan masih banyak lagi aliran-aliran sesat yang bermunculan di Indonesia saat ini karena terbatasnya ruangan saksi tidak masukkan semuanya dalam tulisan ini.
Semua tindakan pengrusakan Agama Islam yang dilakukan baik oleh orang yang mengaku dirinya sebagai rasul baru, sebagai Malaikat Jibril, dan sebagai tuhan selalu ditempuh jalur hukum berdasarkan PNPS No. 1 tahun 1965 ini, dan tidak pernah dilakukan dengan cara main hakim sendiri yaitu menyakiti/menganiaya mereka secara fisik, melainkan ditempuh jalur hukum karena ada payung hukumnya yaitu PNPS No. 1 tahun 1965 tersebut.
Tetapi, apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi yang mulia ini mengabulkan permohonan para pemohon untuk mencabut PNPS No. 1 tahun 1965 tersebut, berarti Mahkamah Konstitusi mencabut/membatalkan payung hukum yang selama ini kami tempuh agar aparat penegak hukum dapat menghukum para perusak dan pangacau Agama Islam. Dengan dicabutnya PNPS No. 1 tahun 1965 ini, berarti tidak ada lagi payung hukumnya kalau diserahkan pada pihak kepolisian, polisi akan angkat tangan karena sudah tidak ada payung hukum, begitu juga Kejaksaan.
Dengan demikian, Mahkamah Konstitusi memerintahkan kami untuk bertindak main hakim sendiri terhadap para pelaku perusak Agama Islam tersebut. Agama Islam wajib membela diri selama hayat masih dikandung badan. Jadi jangan salahkan kami kalau kami hakimi sendiri secara beramai-ramai para perusak agama Islam yang tumbuh dengan sangat subur di Indonesia akhir-akhir ini.
Demikianlah rangkuman beberapa contoh aliran sesat yang berusaha untuk mengahancurkan Islam yang kami himpun dalam tulisan ini sebagai bahan pertimbangan bahwa PNPS No. 1 tahun 1965 tersebut masih sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan beragama di Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini, serta semoga bermanfaat dan menjadi perhatian bagi Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi yang mulia.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 3 Maret 2010
M. AMIN DJAMALUDDIN
Saksi Ahli
Lihat seutuhnya di www.Baitul-maqdis.com
http://baitul-maqdis.com/2011/daftar-aliran-sesat-di-indonesia.html
Terima kasih atas ulasan dari Pak M. Amin Djamaluddin diatas. Namun saya salah seorang yang ikut dalam pengajian JMI meluruskan lagi pandangan anda tentang JMI itu sesat, mungkin saja paham anda itu keliru. Kalaulah anda mengikuti dengan benar, pasti anda akan paham dengan benar. Tidak ada yang salah dari JMI, sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasul Muhammad SAW. Semoga ulasan kecil ini bermanfaat untuk semuanya. Amiiin.
BalasHapusIya bang saya Sebagai pengikut pengajian JMI merasa tidak ada yg salah. Tidak ada yang salah di JMI.
Hapusjustru dengan mengkategorikan suatu faham dalam klasifikasi kesesatan sama saja mengikrarkan diri lebih daripada Tuhan. dan itu anda telah lakukan dengan menulis blog ini
BalasHapusDengan mengkategorikan dan mengklasifikasikan tentang faham-faham sesat menyesatkan,umat islam di seluruh dunia akan tau dan dapat membedakan mana yang haq dan mana yang batil....karena islam yang sesunggunya adalah islam yang di contohkan oleh rasullah dengan berpegang teguh pada alquran dan sunnah.......................wa allah a'lam bi shawaf
BalasHapusPak M. Amin Djamaluddin...anda seorang yang hebat..bisa memnunjukkan kesalahan aqidah seseorang...semoga anda pada sisi yang benar.
BalasHapusterkadang kebenaran itu suram, tapi bisa jelas jika ada kesalahan,,wallah u'alam
BalasHapusPak Amin Jamaluddin, sungguh anda "merasa hebat". Dari mana anda dapat otoritas bisa mengatakan sesuatu ajaran/aliran sesat. Hanya Tuhan yang tahu dan berhak menilai,
BalasHapusdalam beragama. Mudah 2 an anda diberi petunjuk oleh Allah swt. Amin.
hati hati!!! jgn pernah mmakai baju Tuhan, karna Tuhanlah yang lebih mngetahui hamba hambanya yg tersesat dari jalannya.
BalasHapusPak amin jamaluddin apa khabar anda sekarang, coba anda kaji lagi bagaiman jam'iyyatul islamiyah s3karang makin ramai dan makin banyak kaum akademisi yang mengaji di jam'iyyatul islamiyah, semoga anda lebih bijak menyadari keke
BalasHapusIruan anda
Pak amin jamaluddin apa khabar anda sekarang, coba anda kaji lagi bagaiman jam'iyyatul islamiyah s3karang makin ramai dan makin banyak kaum akademisi yang mengaji di jam'iyyatul islamiyah, semoga anda lebih bijak menyadari keke
BalasHapusIruan anda
Ya saya sangat setuju JMI tetap ada Di hati
HapusPak amin jamaluddin.. jadilah orang tau..jangan jadi orang sok pintar...
BalasHapusPak amin jamaluddin.. jadilah orang tau..jangan jadi orang sok pintar...
BalasHapusKpd seluruh pendukung jmi cuci otakmu kembali,supaya jgn seperti lembu dicucuk hidung
BalasHapusMa'af jamaah jmi saya tdk kenal sama pak amin tapi saya sependapat dgn dia.sebetulnya kata pak amin itu berdasarkan al qur'an dan hadis berarti kata tuhanmu dan nabimu yg bukan dipelintir arti dan tafsirannya seperti petinggi jmi yg mempelintir kata Aayah dlm alqur'an yg diartikannya guru.bagi jamaah jmi mengikut saja seperti lembu dicucuk hiding tdk menggunakan akal dan pikiran ygdiberikan penciptanya karena sdh diberi air yg dikeramatkannya.apalagi umrohmya ke sei penuh jambi ini bukan rahasia .nabimu sdh mengatakan" Ku titipkan dua perkara unt umatku" carilah yg dua perkara itu tapi jgn dipelintir unt kepentingan tertentu sehingga merugikan
BalasHapushey apakah anda sudah merasa diri anda islam?
Hapussungguh yang sebenernya sesat adalah diri anda pak amin
BalasHapusMasukkan komentar Anda...anonim.gua tantang lo dialog terbuka.ni no hp gua.08127648267.dasar banget lo.gak tau apa apa pentang bacot lagi
BalasHapusBagus sekali ulasan2 dalam tulisan ini, sehingga dengan mudah kita bisa mengenali beberapa aliran yg sesat di Indonesia ini.
BalasHapusSemoga taufik dan hidayah Allah subhanahu wata'ala selalu tercurah utk seluruh mukminin dan mukminat dan dijauhkan dari syubhat aliran2 sesat dan menyesatkan sebagaimana sebagianya telah dituliskan di blog ini... amiin..