ISLAM AGAMA BANGSA ARAB, HAJI ADALAH UPACARA
Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta Nehemia)Upacara Ibadah Haji adalah salah satu kewajiban yang ditetapkan dalam rukun Islam yang kelima. Sebab itu sangatlah penting dan berguna untuk diketahui, apa itu rukun Islam.Untuk mengetahui rukun Islam ada baiknya perlu terlebih dahulu memahami rukun Iman yang merupakan dasar prinsip keimanan dari agama bangsa Arab. (hal. 3).
TanggapanH. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus)Dalam tiga kalimat tersebut terdapat dua kesalahan istilah yang mendasar dan sengaja dipakai dalam semua uraian dalam buku karangan H. Amos.Pertama, menyebut Ibadah Haji (rukun Islam yang kelima) dengan istilah ‘Upacara Ibadah Haji’, ini adalah penghinaan yang nyata kepada umat Islam. Jutaan umat Islam Indonesia dilecehkan H. Amos dengan mengatakan bahwa Ibadah Haji adalah satu bentuk ‘upacara’. Jadi, ibadah haji dikonotasikan seolah-olah bukan dari ajaran Allah, melainkan tata cara ritual buatan manusia.
Hanya umat Islam dan jamaah haji yang lemah iman saja yang diam tanpa reaksi terhadap penghinaan murtadin Amos tersebut.Kedua, mengganti istilah nama ‘Agama Islam’ dengan ‘Agama Bangsa Arab’, ini pun penghinaan yang sangat jelas dan menantang iman kepada umat Islam seluruh dunia. Dengan istilah ‘Agama Bangsa Arab’ ini, murtadin Amos menekankan seolah-olah Islam bukan agama untuk seluruh dunia, melainkan agamanya orang yang ada di Arab saja.Oleh sebab itu, sangat tidak wajar jika Kedutaan Arab Saudi tidak melaporkan pelecehan agama ini kepada pjhak yang berwajib –dalam hal ini pemerintah Indonesia– karena hal ini jelas merupakan pelecehan secara terang-terangan terhadap bangsa, agama dan nabi mereka. Dan jika mereka mengadukan hal ini kepada pihak yang berwajib, umat Islam pasti akan mendukung.Dari dua point tersebut, jelaslah bahwa ‘tambahan informasi’ yang dimaksudkan H. Amos dalam kata pengantarnya adalah tambahan informasi untuk menyulut api permusuhan antar agama.Buku Amos yang beredar sejak tanggal 25 Desember 1997 itu, sampai saat ini sudah dua tahun beredar kepada puluhan ribu pembaca. Berarti, sudah dua tahun pula Drs. H. Amos menantang umat Islam secara umum.
ISLAM AGAMA BANGSA ARAB, HAJI ADALAH UPACARA
Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta Nehemia)
Upacara Ibadah Haji adalah salah satu kewajiban yang ditetapkan dalam rukun Islam yang kelima. Sebab itu sangatlah penting dan berguna untuk diketahui, apa itu rukun Islam.
Untuk mengetahui rukun Islam ada baiknya perlu terlebih dahulu memahami rukun Iman yang merupakan dasar prinsip keimanan dari agama bangsa Arab. (hal. 3).
Tanggapan
H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus)
Dalam tiga kalimat tersebut terdapat dua kesalahan istilah yang mendasar dan sengaja dipakai dalam semua uraian dalam buku karangan H. Amos.
Pertama, menyebut Ibadah Haji (rukun Islam yang kelima) dengan istilah ‘Upacara Ibadah Haji’, ini adalah penghinaan yang nyata kepada umat Islam. Jutaan umat Islam Indonesia dilecehkan H. Amos dengan mengatakan bahwa Ibadah Haji adalah satu bentuk ‘upacara’. Jadi, ibadah haji dikonotasikan seolah-olah bukan dari ajaran Allah, melainkan tata cara ritual buatan manusia.
Hanya umat Islam dan jamaah haji yang lemah iman saja yang diam tanpa reaksi terhadap penghinaan murtadin Amos tersebut.
Kedua, mengganti istilah nama ‘Agama Islam’ dengan ‘Agama Bangsa Arab’, ini pun penghinaan yang sangat jelas dan menantang iman kepada umat Islam seluruh dunia. Dengan istilah ‘Agama Bangsa Arab’ ini, murtadin Amos menekankan seolah-olah Islam bukan agama untuk seluruh dunia, melainkan agamanya orang yang ada di Arab saja.
Oleh sebab itu, sangat tidak wajar jika Kedutaan Arab Saudi tidak melaporkan pelecehan agama ini kepada pjhak yang berwajib –dalam hal ini pemerintah Indonesia– karena hal ini jelas merupakan pelecehan secara terang-terangan terhadap bangsa, agama dan nabi mereka. Dan jika mereka mengadukan hal ini kepada pihak yang berwajib, umat Islam pasti akan mendukung.
Dari dua point tersebut, jelaslah bahwa ‘tambahan informasi’ yang dimaksudkan H. Amos dalam kata pengantarnya adalah tambahan informasi untuk menyulut api permusuhan antar agama.
Buku Amos yang beredar sejak tanggal 25 Desember 1997 itu, sampai saat ini sudah dua tahun beredar kepada puluhan ribu pembaca. Berarti, sudah dua tahun pula Drs. H. Amos menantang umat Islam secara umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar